Sepenggal surat untukmu disurga
Sepenggal surat untukmu disurgaOleh : rozy maiza putri
“Apa kabarmu sekarang wahai saudara kecilku???
kurindu senyum manismu
kutitipkan setangkai mawar ini beserta sepenggal surat kecil
Untukmu disurga”
RSIA Eria Bunda
23.50WIB
Aku msih ingat bagaimana aku duduk di depan ruang operasi itu menunggu kelahiranMU.
KAMU,seorang bayi mungil yang bahkan hanya ku anggap seperti onggokan daging merah tak berarti.
00.05WIB
Pintu ruangan di depanku terbuka,setengah berlari ku hampiri pasien yang baru keluar.
Kuharap itu dirimu & Mamaku (MamaMU juga) tapi...TIDAK itu bukan Mama, jadi bayi itu BUKAN dirimu.
00.20WIB
Rasanya sudah lebih 3 jam aku menungguMU.
KAMU fikir KAMU siapa?
Kalo ngga mengingat wanita yang akan melahirkanMU itu Mamaku, aku pasti ngga akan mau seperti ini.
duduk diam, menunggu dengan perasaan cemas sambil berdoa agar Mama baik-baik saja.
00.25WIB
Pintu ruang operasi kembali terbuka,semua rasa cemas, gelisah & kantukku sirna.
Ku hampiri perawat yang menggendong bayi atas nama Ny.Rosmiati itu.
Ya, itu KAMU, itu DIRIMU dengan rambut tipis berwarna pirang & banyak sekali kotoran di sekeliling mataMU.
adzanpun mulai dikumandangkan ke telingaMU.
Hey, aku masih ingat dengan jelas, yang entah bagaimna bisa, KAMU mulai menggeliat dengan mimik wajah seakan TERSENYUM.
Sungguh, KAMU tersenyum saat mendengar adzan itu.
Senyum yang merubah persepsiku sedikit baik padaMU.
Memang, aku tidak pernah bisa membunuh perasaan tentang perubahan yang akan terjadi dalam hidupku jika KAMU ada.
Aku tau, cepat atau lambat, kejayaanku di rumah akan KAMU rebut, & terbukti...
Aku bukan lagi anak Bungsu yang dimanja, aku bukan lagi sang Putri yang seluruh keinginannya dipenuhi, aku harus menukar peranku sebagai seorang KAKAK.
M. REIHAN AUDREY SEPTEDI, itu nama yang diberikan pada saat acara turun mandiMu yang lebih mirip sebuah pesta pernikahan mewah..
tapi setelah itu KAMU mulai sakit, sehingga Mama memutuskan mengganti namaMu berdasarkan mimpi yang dialaminya.
akhirnya KAMU bernama M. HABIBI AUDREY SEPTEDI, yang berarti kekasih Allah yang kuat & agung di bulan september seperti ayahnya.
Percaya tak prcaya, dengan penggantian nama itu, KAMU mulai jarang sakit.
Tapi itu tak bertahan lama, beberapa bulan kemudian, masalah yang sebenarnya mncul.
Entah berapa kali KAMU harus dirawat di Rumah Sakit, penyakitmu....sangat menyedihkan...kejang-kejang dengan suhu tubuh sangat tinggi.
Entah apa sebabnya...
Jika begitu, aku hanya bisa pura-pura tersenyum melihat tubuhMU ditusuk dengan berbagai macam jarum agar bisa bertahan.
Semua itu berlanjut hingga umurmu 5thn, lalu brangsur-angsur menghilang & membuat kami lega.
KAMU tumbuh menjadi bocah laki-laki gendut & menggemaskan sekaligus pintar.
Di usia 4 tahun KAMU sudah lancar membaca & berhitung bahkan mengaji.
Aku yakin, IQ MU pasti jauh diatas rata-rata.
tapi petaka itu kembali datang selang sebulan setelah ulang tahunMU yang ke6.
22.00WIB
KAMU tiba-tiba kejang di depan tivi, padahal sebelumnya masih bercanda bersama PAPA, semuanya cemas melihatMU.
Samar-samar ku dengar PAPA berkata: "ini pasti gara-gara ocy ngajak Bibi keliling pake motor sore tadi, udah tau adeknya ngga bisa panas-panasan.."
Memang benar, sore tadi aku mengajakMU keliling, tapi itu juga KAMU yang mau.
KataMU, KAMU ingin lewat depan rumah AGNES(gadis kecil yang sering aku ledek sebagai pacarMU), lewat depan rumah Ibu GuruMU.
sore itu memang agak panas, walau sudah menunjukkan pkul 5...
Selama beberapa hari KAMU mengalami demam ringan, hingga pada hari ke5, KAMU mulai kejang-kejang lagi, sontak Papa langsung menyuruhku & kak ocha menjemput pengobatan alternatif selain medis untukMU.
Karena hanya membawa 1 motor, aku harus menunggu di rumah orang tersebut.
3 jam aku menunggu dengan kesal.
KAMU tau?
Besok pagi aku ujian gitar dengan Bu Dewi, masih banyak kunci yang harus ku hapal...
01.00WIB
Akhirnya aku pulang, jarak antara Polong-Rumah sukses mmbuatku kedinginan, & itu gara-gara KAMU.
Aku lihat KAMU sudah bisa duduk, kata Mama panasMU turun drastis.
Tapi Aku malah melempar mainan ke arahMU sambil marah-marah & membanting pintu kamar karena ngga bisa belajar akibat menunggui pengobatanMU tadi.
Paginya, sebelum berangkat sekolah, Mama sempat melarangku pergi karena kondisiMU kembali menurun..
Ku lihat KAMU menggigil dengan lirih melapalkan AlFatihah, walaupun kurang jelas, & Papa...ahh...untuk pertama kalinya aku melihat Papa menangis, melihatmu dari tempat duduknya.
09.30
Pintu kelasKu diketuk Bu Rina, aku masih ingat, dengan berbisik beliau berkata pada Bu Dewi.
Entah mengapa, perasaanku mulai tak karuan..
Ku hampiri mereka ke dekat pintu, lalu Bu Rina menyuruhku pulang.
Dalam perjalanan menuju gerbang sekolah, tak henti-hentinya aku bertanya pada Bu Rina.
Kenapa aku harus pulang?
Apa adikku harus dibawa ke Pekan baru?
Tapi beliau hanya diam & menyuruhku naik ke sepeda motor Bu Ros.
KAMU tau?
Di perjalanan pulang itu, seakan seluruh pandangan orang di jalan mengarah padaku yg membuat perasaanku semakin kacau.
sepintas ku dengar seseorang berkata: "baru saja meninggal, itu kakaknya baru dijemput dari sekolah.."
50meter di dekat rumah,
ku lihat orang mulai ramai, mereka memasang kain putih itu....& ya, tanpa sadar aku meloncat dari motor Bu Ros & berlari pulang.
Disana, didepan pintu, semuanya ku lihat jelas.
Mama yang pingsan, Papa yang terduduk lemas di sudut, & KAMU......yang terbujur kaku ditutupi sehelai kain.
Refleks aku berteriak kencang menyebut namaMU lalu ku peluk jasadMU erat-erat...
Setelah kepergianMU, tiap hari aku mulai berada di makamMU hmpir setiap hari jelang 40 hari & mulai mengucap sebuah jnji.
Sepulang sekolah, aku pasti menaburkan bunga baru di MakamMU.
Perlahan, ku dengar tman-temanku mulai menganggapku aneh &berkata: "buat apa kamu kesana terus? Yang MATI itu ngga akan hidup lagi. Harusnya kamu bersyukur, ngga ada lagi sainganmu dirumah, & janji kamu itu ngga kan ada artinya, kamu ngga akan bisa nepatinnya!"
Aku diam..
Sekarang, 3 tahun setelah kepergianMU, janji itu masih ku pegang.
Janji untuk tegar, janji ngga akan pernah nangis lagi, janji yang akan selalu jadi yang terbaik di sekolah, disemuanya.
Aku tau tidak semua janji yang ku tepati.
KAMU mungkin kecewa atas hasil yang ku raih saat ni.
Aku sdar aku sedang berada pada masa keterpurukanku, tapi jangan khawatir aku takkan lupa, kurasa KAMU tau siapa aku sesungguhnya..(ed/barryart)
Dan sekarang dia telah pergi,,
meninggalkan secuil kisal yang tak pernah dilupakan
I love you…..
0 komentar:
Posting Komentar