" untukmu nek"
oleh :
oka alghifari
mahasiswa jurusan agribisnis FAPERTA UIR
Nenek
Ananda rindu berbagi cerita di siang hari selepas dzhuhur
Saat mata sayu tuamu terkantuk-kantuk, tangan bertopang dagu di kursi rotan usang
Menampung kumpulan celotehku yang tertunda beberapa masa
Sesaat kebersamaan pecah dijeda oleh riuh anak usai sekolah berlarian
Dilengkapi panggilan kakek dan cucunda tercinta
Senyum dan tawa geli selalu kau ulaskan dengan tatapan penuh arti setiap panggilan itu menggema
nenek
Padamu tak ada rahasia mampu kusembunyikan, meski adakalanya angin mengabarkan sendiri
atau hatimu yang berfirasat jernih
Seumpama ruang kaca, kau bisa melihat diriku utuh di dalamnya
Sejuta kisah adalah sejuta kasih jika bersamamu
Tutur kata menyelipkan petikan kitab suci ketika keluh kesah dan tangis tak mampu terbendung
Dukaku membuat cidera hatimu
Sukaku syukur nikmat bagimu
nenek
Maaf dan ampunkan ananda, jika keringatmu belum cukup terbayar meski juga tak akan pernah terlunaskan,
Titip kalimat yang sama pada kakek
nenek, tengah malam tadi aku berkata pada Tuhan
Tuhan, terima kasih, Kau beri aku nenek yang hebat
nenek yang sabar, nenek yang baik hati, nenek yang mulia
Untaian doa ajaran guru-guru kupanjatkan, aku tersedu
Dan bersamaan itu, aku yakin nenek tengah sujud di sajadah beludru hijau seperti yang sudah-sudah
Lalu menadahkan tangan berharap kasih-NYA tuk keluarga
Nenek aku sayang,
Lelucon seribu Rupiah angpau lebaran lalu masih tersimpan rapi di dompet
Tasbih oleh-oleh haji juga masih padu
Dan satu amanah masih kugenggam, kelak kutunaikan seizin-NYA










0 komentar:
Posting Komentar