Secarik Puisi, Secarik Rasa
“Nona, Bolehkah aku
pinjam senter LED mu?”
B.E Lesmana
![]() |
| sumber: Deviantart |
Kita berbicara siapa dan seperti apa kau di masa depan.
Ketika hidup memaksaku untuk tertatih-tatih melewati setiap detik yang tuhan
berikan. Aku melewatinya dengan rasa malas. Kemana sebenarnya kau berjalan.
Sesekali aku berceloteh didalam hati. Tunjuki aku jalannya. Atau sesekali
hatiku berceletuk, “mungkin inginmu terlalu tinggi?”. Tapi, prinsip hidup
menyahut,”tak ada yang tidak mungkin” katanya. Lalu dengan gontai aku
merebahkan kepala, “lalu apa yang harus aku lakukan?”. Sesekali aku melepas
nafas panjang, sembari menyeru asap setengah kepalan tangan. Mungkin aku berada
di titik jenuh. Aku lupa cara mengeja kata didalam kepalamu.
Lagi..
Lantas..
Lalu..
Terus aku harus bagaimana?
Aku menyudahi catatan ini dengan ragu yang masih menggelap
di dalam kepalaku. “nona, bolehkah aku pinjam senter LED mu? Jangan tanyakan
untuk apa. Biarkan aku merasa terang sesekali didalam kepalaku. Biar tak gelap
lagi isi otakku.
Pekanbaru, agustus tanggal kedua.
Aku terlahir kembali.
: B.E Lesmana
Aku terlahir kembali.
Dengan bingkai
yang sama,
Dengan ingin
yang tetap sama,
Dengan
kemampuan yang tetap sama,
Dengan cita-cita yang masih tetap sama,
Dengan orangtua yang sama,
Dengan adik yang sama
Dengan sahabat yang sama,
Tetapi,
Dengan takdir yang berbeda.
Dengan takdir yang berbeda.
Pekanbaru, Masih tetap dibulan agustus, hari kedua.










0 komentar:
Posting Komentar